RSUD Dr. M. Ashari berlokasi awal dijalan ketandan
12 Pemalang dengan nama RSU Pemalang, merupakan RSU kelas “D” dengan 76
tempat tidur sampai dengan
tahun 1982. Tahun 1979 / 1980 Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang mendirikan
Rumah Sakit baru di Jl. Gatot
Subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. yang sekarang
menjadi lokasi RSUD Dr. M. Ashari dengan
sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya, pada tahun 1982 RSU mulai
beroperasional.
Berdasarkan KEPMENKES RI Nomor : 233/Menkes/SK/V I/1983
tentang Penetapan Tamabahan Beberapa
Rumah Sakit Umum Pemerintahan Kelas B dan C maka pada tahun 1983 Badan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari kelas “D” menjadi kelas “C”.
A.
KEGIATAN
YANG DILAKSANAKAN
Sebelum
melakukan kegiatan di Poli Gigi diadakan
apel pusat rutin setiap hari mulai pukul 07.30 sampai 08.00 di lapangan apel
rumah sakit.
1.
Di Poli
Gigi dan Mulut
a. Melakukan Pengendalian Infeksi Silang
Pengendalian infeksi silang
dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit atau bakteri masuk
(nasokomial) dari maupun ke pasien yang dapat berhubungan dengan petugas dan
lingkungan.
Salah satu tindakan atau
upaya dalam memutus mata rantai infeksi tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan karena
tangan merupakan media transmisi penyebaran bakteri dengan 5 moment hand
hygiene berupa enam langkah yang baik dan benar.
5 moment hand hygiene tersebut adalah sebelum kontak
pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah kontak cairan tubuh pasien, setelah
kontak pasien, setelah kontak lingkungan pasien.
Kemudian enam langkah cuci tangan yang dilakukan
menggunakan handscrub
atau handwash adalah mulai dari telapak tangan, punggung
tangan, sela-sela jari, gerakan mengunci, gerakan memutar ibu jari, gerakan
menjumput.
Selain melakukan 5
moment hand hygiene, mencegah infeksi silang dengan mengunakan APD (Alat
Pelindung Diri) baik dari petugas kesehatan maupun pasien.
Untuk pencegahan infeksi silang juga dilakukan pada
perangkat yang menempel pada dental unit. Maka akan dilakukan
alcohol swap pada contra angel/handpiece, pada spittoon bowl di sikat dan
dibersihkan.
Penggunaan alat-alat kedokteran gigi dilakukan untuk
satu pasien, setelah berganti pasien maka alat yang digunakan diganti dengan alat baru yang masih steril. Alat yang digunakan setelah
tindakan, disikat dan dibilas
dengan air bersih yang mengalir. Kemudian dilakukannya proses steril yang
dilakukan dengan merendam alat menggunakan sterilisasi boiling
dengan waktu kurang lebih selama 15-30
menit. Setelah
selesai sterilisasi lalu dikeringkan
dengan lap handuk.
Kemudian untuk manajemen limbah dari menghindari
infeksi silang dilakukan pembagian limbah berdasarkan limbah padat, limbah
cair, dan limbah benda padat. Untuk limbah padat infeksius dimasukkan pada
kantung kuning, sedangkan limbah padat non infeksius dimasukkan pada kantung
hitam, untuk limbah benda tajam dimasukkan box kuning/safety box.
b. Melakukan Resepsionis
a.
Menyalakan komputer
b.
Menyiapkan peralatan
(bolpoin, cap tanggal dan nama dokter, surat rujukan, nota resep, nota
pembayaran, kartu status, rekam medik)
c.
Memanggil pasien
d.
Melengkapi identitas pasien
di kartu status pada rekam medik pasien
e.
Melengkapi register setelah
selesai tindakan pada pasien
f.
Mencatat data pasien,
diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien di buku register
g.
Menginput data pasien pada
SIMRS di komputer
h.
Merapikan kembali peralatan
i.
Mematikan komputer
c. Melakukan Asistensi Di Poli Gigi
a. Melakukan
persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan
b. Membersihkan
dental chair dan ruangan poli gigi
c. Menyalakan
kompresor dan dental chair
d. Menyiapkan
alkohol dan antiseptik
e. Merapikan
alat yang sudah steril di almari alat
f. Melakukan
pembuatan bahan yang akan digunakan untuk perawatan seperti :
1) Tampon
2) Cotton Pellet
g. Menyiapkan
peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen
h. Melakukan
asistensi :
1) Konservasi
( tambalan tetap dan tambalan sementara )
·
Asistensi untuk
tindakan penumpatan bahan sementara
Ø Alat
1.
OD set
2.
Handpiece dan bur
3.
Plastis Filling
Instrument
4.
File
5.
Mixing Slab
6.
Cement Spatle
7.
Gutta Cutter / Gunting
8.
Three Way Syringe
9.
Pin
10. Gelas Kumur
Ø Bahan
1.
Dressing (CHKm atau TKF
atau Eugenol)
2.
Caviton
3.
Arsen
4.
Hydcal
5.
Siller
6.
Gutta Perca
7.
Paper Point
8.
NaOCl
9.
Alkohol
10. Aquadest
11. Cotton Pellet
12.
Cotton Roll
·
Asistensi untuk
tindakan penumpatan bahan tetap (Resin Composit)
Ø Alat
1. OD set
2. Handpiece dan bur
3. Plastis Filling Instrument
4. Matrix
5. Three Way Syringe
6. Gelas Kumur
Ø Bahan
1.
NaOCl
2.
Alkohol
3.
Aquadest
4.
Cotton Pellet
5.
Cotton Roll
6.
Composit
7.
Bonding
8.
Light Curing
9.
Three Way Syringe
·
Asistensi untuk tindakan
penumpatan bahan tetap (Glass Ionomer)
Ø Alat
1. OD set
2. Handpiece dan bur
3. Plastis Filling Instrument
4. Agate Spate
5. Three Way Syringe
6. Gelas Kumur
Ø Bahan
1. NaOCl
2. Alkohol
3. Aquadest
4. Cotton Pellet
5. Cotton Roll
6. Glass Ionomer
7. Paper Pad
2) Eksodontia
( gigi anak dan gigi dewasa )
·
Asistensi untuk
tindakan pencabutan
Ø Alat
1. OD set
2. Bein
3. Tang
4. Citoject
5. Cryer
6. Gelas Kumur
Ø Bahan
1.
Ampul / Carpul
2.
Spuit
3.
Iodine Povidone
4.
Tampon
5.
Kapas
3) Scalling
·
Asistensi untuk
tindakan Scaling ( Pembersihan Karang Gigi)
Ø Alat
1. OD set
2. Scaler Electric
3. Gelas Kumur
Ø Bahan
1.
Aquadest
2.
Iodine Povidone
3.
Cotton Pellet
i.
Memberikan komunikasi
terapeutik
1) Tindakan
konservasi
a) Fase Pra Interaksi
a. Evaluasi
diri
1. Perawat
gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang penumpatan gigi.
2. Perawat
gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
3. Memikirkan
cara menghadapi pasien.
b. Menentukan
tahapan hubungan
1. Perawat
gigi menentukan tujuan untuk dilakukan perawatan penumpatan gigi.
2. Perawat
gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan penumpatan
gigi).
3. Menentukan
teknik observasi.
4. Mempersiapkan
langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
b) Fase Orientasi
1. Mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Mencari
tahu alasan pasien datang
4. Menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
c) Fase Kerja
1. Perawat
sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.
2. Memberi
tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan
kepastian pasien.
3. Melakukan
oral diagnosa
4. Mejelaskan
oral diagnosa pada pasien
d) Fase Terminasi
1.
Perawat
memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
·
Pada tindakan
dengan bahan tumpatan sementara pasien
dianjurkan untuk tidak
mengunyah selama 1 jam,
disarankan menggunakan gigi sisi sebelah lain yang tidak ditambal jika ingin
mengunyah, mengurangi makan makanan yang manis dan melekat dan rajin menggosok gigi
dengan waktu dan cara yang baik dan benar.
·
Pada tindakan
dengan bahan tumpatan tetap pada gigi posterior tumpatan bisa digunakan
langsung untuk mengunyah dan pada gigi anterior pasien dianjurkan tidak
menggigit benda-benda keras, rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.
2. Perawat
mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
2) Tindakan
eksodontia
a) Fase Pra Interaksi
a. Evaluasi
diri
1. Perawat
gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang pencabutan gigi.
2. Perawat
gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
3. Memikirkan
cara menghadapi pasien.
b. Menentukan
tahapan hubungan
1. Perawat
gigi menentukan tujuan untuk dilakukan pencabutan gigi.
2. Perawat
gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan
pencabutan gigi).
3. Menentukan
teknik observasi
4. Mempersiapkan
langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
b) Fase Orientasi
1. Mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Mencari
tahu alasan pasien datang
4. Menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
c) Fase Kerja
1. Perawat
sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.
2. Memberi
tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan
kepastian pasien.
3. Melakukan
oral diagnosa
4. Mejelaskan
oral diagnosa pada pasien
d) Fase Terminasi
1.
Perawat
memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien diharapkan menggigit tampon
selama 30 menit - 1 jam setelah itu boleh dilepas, kemudian seharian jangan
digunakan untuk berkumur dan meludah, jangan meminum yang panas-panas,
disarankan meminum yang dingin seperti es. Jangan memegang bekas luka dengan
tangan maupun lidah.
2. Perawat
mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
3) Tindakan
Scaling
a) Fase Pra Interaksi
a. Evaluasi
diri
1. Perawat
gigi mempunyai pengetahuan tentang scalling.
2. Perawat
gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
3. Memikirkan
cara menghadapi pasien.
b. Menentukan
tahapan hubungan
1. Perawat
gigi menentukan tujuan untuk dilakukan tindakan
scalling.
2. Perawat
gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan
scalling).
3. Menentukan
teknik observasi
4. Mempersiapkan
langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
b) Fase Orientasi
1. Mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Mencari
tahu alasan pasien datang
4. Menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
c) Fase Kerja
1. Perawat
sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya perawatan.
2. Memberi
tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan
kepastian pasien.
3. Melakukan
oral diagnosa
4. Mejelaskan
oral diagnosa pada pasien
d) Fase Terminasi
1. Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah
selesai dilakukan. Pasien
disarankan untuk mengunyah menggunakan kedua sisi,
membiasakan menggosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan
teknik menggosok gigi yang baik dan benar, mengoonsumsi makanan yang berserat
dan rutin periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali
2. Perawat
mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
j.
Membereskan peralatan setelah
selesai digunakan
k. Melakukan
pencucian alat dan desinfeksi alat
l.
Melakukan sterilisasi alat
dengan boiling
m. Mematikan
kompresor
n. Membereskan
dental chair dan alat-alat
o.
Membereskan ruangan
d. Melihat Asistensi Di Poli
Bedah Mulut
a. Menyalakan
kompresor dan dental chair
b. Melakukan
persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan
c. Membersihkan
dental chair dan ruangan
d. Menyiapkan
alkohol dan anti septik
e. Menyiapkan
peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen
f. Melihat
asistensi tindakan operasi bedah mulut (
Asistensi Pada Kasus Impaksi Gigi Molar 3, Abses dan Multiple Gangrene )
g. Membereskan
peralatan setelah selesai digunakan
h. Melakukan
pencucian alat dan desinfeksi alat
i.
Melakukan sterilisasi dengan boiling
j.
Mematikan kompresor
k. Membereskan
dental chair dan alat-alat
l.
Membereskan ruangan