Selasa, 08 Desember 2020

Artikel Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi

 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi



            Gigi adalah salah satu struktur berklasifikasi dan keras yang terdapat didalam mulut manusia dan fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek, dan mengunyah makanan. Kesehatan gigi sangatlah penting, karena gigi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan, dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainya.

            Mulut merupakan tempat pertama yang dimasuki makanan. apabila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip pada gigi bersama bakteri  bertambah banyak, dan akan menimbulkan terjadinya plak. Yaitu lapisan lengket, tipis dan tidak berwarna, lapisan ini apabila semakin menumpuk akan dapat merusak gigi. Untuk menjaga kesehatan gigi dapat dilakukan seperti menyikat gigi teratur dengan baik dan benar, kurangi konsumsi makanan kariogenik, perbanyak makanan berserat, dan berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Akibat seseorang tidak menjaga kesegatan gigi :

1.      - Gigi berlubang

2.      - Bau tidak sedap ( bau mulut )

3.      - Peradangan pada gusi

4.      - Gigi menjadi sensitive

5.      - Sariawan

6.      - Gigi kuning

7.      - Gigi goyang

8.      - Karang gigi dll.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa gangguan penyakit gigi di atas, ada hubungannya dengan penyakit tubuh lainnya. Berikut adalah penyakit sistemik yang berkaitan dengan penyakit gigi : jantung, stroke, diabetes, berat bayi lahir rendah (BBLR) bagi wanita hamil, infeksi pernapasan, osteoporosis, serta system imun. Salah satu penelitian di Amerika Serikat dengan responden 9,760 orang, menyimpulkan bahwa seorang dengan keadaan periodontitis ( peradangan pada jaringan penyangga gigi ) memiliki resiko menderita penyakit jantung coroner 25% dibandingkan dengan responden penderita penyakit periodontal ringan ( penyakit gusi ).

Artikel wacana kesehatan

Panduan Kegiatan Pelayanan Klinis Hebatitis B dan C di Era New Normal



Di era new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, semua kegiatan cara kerjanya jadi berubah. Perubahan ini juga berlaku pada pelayanan klinis Hepatitis B dan Hepatitis C.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes membagian panduan kegiatan pelayanan klinis hepatitis B dan C. Kegiatan yang baru antara lain:

  • Pelayanan harus memenuhi protokol kesehatan era AKB
  • Kegiatan penapisan Hepatitis C untuk pasien HIV sesuai dengan jadwal pasien kontrol laboratorium
  • Inisiasi pengobatan pasien baru Hepatitis B dan Hepatitis C dilakukan dokter spesialis PJ sesuai praktek kenormalan baru di RS
  • Pasien Hepatitis B dan Hepatitis C yang dalam pengobatan melanjutkan terapi sampai selesai
  • Monitoring pengobatan Hepatitis C secara laboratorium tetap dilakukan sesuai jadwal monitoring
  • Fasyankes memperhatikan pasien Hepatitis B dan Hepatitis C yang memiliki sirosis, koinfeksi dengan HIV, serta komorbid lainnya sebaiknya dilayani terlebih dahulu untuk mengurangi risiko pajanan terhadap covid-19.

Itulah perubahan yang terjadi di AKB. Anda tak perlu khawatir, tetaplah periksa dan mendapatkan pengobatan yang aman unutuk hepatitis Anda.

sumber: https://www.medcom.id/rona/kesehatan/yNLGpjPK-panduan-kegiatan-pelayanan-klinis-hepatitis-b-dan-c-di-era-new-normal

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD M.ASHARI PEMALANG

 



RSUD Dr. M. Ashari berlokasi awal dijalan ketandan 12 Pemalang dengan nama RSU Pemalang, merupakan RSU kelas Ddengan 76 tempat tidur sampai dengan tahun 1982. Tahun 1979 / 1980 Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang mendirikan Rumah Sakit baru di Jl. Gatot Subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. yang sekarang menjadi lokasi RSUD Dr. M. Ashari  dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya, pada tahun 1982 RSU mulai beroperasional.

Berdasarkan KEPMENKES RI Nomor : 233/Menkes/SK/V I/1983 tentang Penetapan  Tamabahan Beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintahan Kelas B dan C maka pada tahun 1983 Badan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari kelas D menjadi kelas C.


A.      KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Sebelum melakukan kegiatan di Poli Gigi diadakan apel pusat rutin setiap hari mulai pukul 07.30 sampai 08.00 di lapangan apel rumah sakit.

1.      Di Poli Gigi dan Mulut



a.      Melakukan Pengendalian Infeksi Silang

Pengendalian infeksi silang dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit atau bakteri masuk (nasokomial) dari maupun ke pasien yang dapat berhubungan dengan petugas dan lingkungan.

Salah satu tindakan atau upaya dalam memutus mata rantai infeksi tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan karena tangan merupakan media transmisi penyebaran bakteri dengan 5 moment hand hygiene berupa enam langkah yang baik dan benar.

5 moment hand hygiene tersebut adalah sebelum kontak pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah kontak cairan tubuh pasien, setelah kontak pasien, setelah kontak lingkungan pasien.

Kemudian enam langkah cuci tangan yang dilakukan menggunakan handscrub atau handwash  adalah mulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, gerakan mengunci, gerakan memutar ibu jari, gerakan menjumput. Selain melakukan 5 moment hand hygiene, mencegah infeksi silang dengan mengunakan APD (Alat Pelindung Diri) baik dari petugas kesehatan maupun pasien.

Untuk pencegahan infeksi silang juga dilakukan pada perangkat yang menempel pada dental unit. Maka akan dilakukan alcohol swap pada contra angel/handpiece, pada spittoon bowl di sikat dan dibersihkan.

Penggunaan alat-alat kedokteran gigi dilakukan untuk satu pasien, setelah berganti pasien maka alat yang digunakan diganti dengan alat baru yang masih steril. Alat yang digunakan setelah tindakan, disikat dan dibilas dengan air bersih yang mengalir. Kemudian dilakukannya proses steril yang dilakukan dengan merendam alat menggunakan sterilisasi boiling dengan waktu kurang lebih selama 15-30 menit. Setelah selesai sterilisasi lalu dikeringkan dengan lap handuk.

Kemudian untuk manajemen limbah dari menghindari infeksi silang dilakukan pembagian limbah berdasarkan limbah padat, limbah cair, dan limbah benda padat. Untuk limbah padat infeksius dimasukkan pada kantung kuning, sedangkan limbah padat non infeksius dimasukkan pada kantung hitam, untuk limbah benda tajam dimasukkan box kuning/safety box.

 

b.      Melakukan Resepsionis

a.         Menyalakan komputer

b.        Menyiapkan peralatan (bolpoin, cap tanggal dan nama dokter, surat rujukan, nota resep, nota pembayaran, kartu status, rekam medik)

c.         Memanggil pasien

d.        Melengkapi identitas pasien di kartu status pada rekam medik pasien

e.         Melengkapi register setelah selesai tindakan pada pasien

f.         Mencatat data pasien, diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien di buku register

g.        Menginput data pasien pada SIMRS di komputer

h.        Merapikan kembali peralatan

i.          Mematikan komputer

 

c.       Melakukan Asistensi Di Poli Gigi

a.       Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan

b.      Membersihkan dental chair dan ruangan poli gigi

c.       Menyalakan kompresor dan dental chair

d.      Menyiapkan alkohol dan antiseptik

e.       Merapikan alat yang sudah steril di almari alat

f.       Melakukan pembuatan bahan yang akan digunakan untuk perawatan seperti :

1)    Tampon

2)    Cotton Pellet

g.      Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen

h.      Melakukan asistensi :

1)    Konservasi ( tambalan tetap dan tambalan sementara )

·         Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan sementara

Ø  Alat

1.         OD set

2.         Handpiece dan bur

3.         Plastis Filling Instrument

4.         File

5.         Mixing Slab

6.         Cement Spatle

7.         Gutta Cutter / Gunting

8.         Three Way Syringe

9.         Pin

10.     Gelas Kumur

Ø  Bahan

1.         Dressing (CHKm atau TKF atau Eugenol)

2.         Caviton

3.         Arsen

4.         Hydcal

5.         Siller

6.         Gutta Perca

7.         Paper Point

8.         NaOCl

9.         Alkohol

10.     Aquadest

11.     Cotton Pellet

12.        Cotton Roll

·               Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Resin Composit)

Ø  Alat

1.      OD set

2.      Handpiece dan bur

3.      Plastis Filling Instrument

4.      Matrix

5.      Three Way Syringe

6.      Gelas Kumur

Ø  Bahan

1.         NaOCl

2.         Alkohol

3.         Aquadest

4.         Cotton Pellet

5.         Cotton Roll

6.         Composit

7.         Bonding

8.         Light Curing

9.         Three Way Syringe

·            Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Glass Ionomer)

Ø  Alat

1.      OD set

2.      Handpiece dan bur

3.      Plastis Filling Instrument

4.      Agate Spate

5.      Three Way Syringe

6.      Gelas Kumur

Ø  Bahan

1.      NaOCl

2.      Alkohol

3.      Aquadest

4.      Cotton Pellet

5.      Cotton Roll

6.      Glass Ionomer

7.      Paper Pad

 

2)    Eksodontia ( gigi anak dan gigi dewasa )

·         Asistensi untuk tindakan pencabutan

Ø  Alat

1.      OD set

2.      Bein

3.      Tang

4.      Citoject

5.      Cryer

6.      Gelas Kumur

Ø  Bahan

1.      Ampul / Carpul

2.      Spuit

3.      Iodine Povidone

4.      Tampon

5.      Kapas

3)    Scalling

·         Asistensi untuk tindakan Scaling ( Pembersihan Karang Gigi)

Ø  Alat

1.      OD set

2.      Scaler Electric

3.      Gelas Kumur

Ø  Bahan

1.      Aquadest

2.      Iodine Povidone

3.      Cotton Pellet

 

i.        Memberikan komunikasi terapeutik

1)    Tindakan konservasi

a)      Fase Pra Interaksi

a.       Evaluasi diri

1.      Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang penumpatan gigi.

2.      Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

3.      Memikirkan cara menghadapi pasien.

b.      Menentukan tahapan hubungan

1.      Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan perawatan penumpatan gigi.

2.      Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan penumpatan gigi).

3.      Menentukan teknik observasi.

4.      Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

b)      Fase Orientasi

1.      Mengucapkan salam

2.      Memperkenalkan diri

3.      Mencari tahu alasan pasien datang

4.      Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

c)      Fase Kerja

1.      Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.

2.      Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

3.      Melakukan oral diagnosa

4.      Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

d)     Fase Terminasi

1.      Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan.

·         Pada tindakan dengan bahan tumpatan sementara pasien dianjurkan untuk tidak mengunyah selama 1 jam, disarankan menggunakan gigi sisi sebelah lain yang tidak ditambal jika ingin mengunyah, mengurangi makan makanan yang manis dan melekat dan rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.

·         Pada tindakan dengan bahan tumpatan tetap pada gigi posterior tumpatan bisa digunakan langsung untuk mengunyah dan pada gigi anterior pasien dianjurkan tidak menggigit benda-benda keras, rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.

2.      Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.

 

2)    Tindakan eksodontia

a)      Fase Pra Interaksi

a.       Evaluasi diri

1.      Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang pencabutan gigi.

2.      Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

3.      Memikirkan cara menghadapi pasien.

 

b.      Menentukan tahapan hubungan

1.      Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan pencabutan gigi.

2.      Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan pencabutan gigi).

3.      Menentukan teknik observasi

4.      Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

b)      Fase Orientasi

1.      Mengucapkan salam

2.      Memperkenalkan diri

3.      Mencari tahu alasan pasien datang

4.      Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

c)      Fase Kerja

1.      Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.

2.      Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

3.      Melakukan oral diagnosa

4.      Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

d)     Fase Terminasi

1.      Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien diharapkan menggigit tampon selama 30 menit - 1 jam setelah itu boleh dilepas, kemudian seharian jangan digunakan untuk berkumur dan meludah, jangan meminum yang panas-panas, disarankan meminum yang dingin seperti es. Jangan memegang bekas luka dengan tangan maupun lidah.

2.      Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.

 

3)    Tindakan Scaling

a)      Fase Pra Interaksi

a.       Evaluasi diri

1.      Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang scalling.

2.      Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

3.      Memikirkan cara menghadapi pasien.

b.      Menentukan tahapan hubungan

1.      Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan tindakan scalling.

2.      Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan scalling).

3.      Menentukan teknik observasi

4.      Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

b)      Fase Orientasi

1.      Mengucapkan salam

2.      Memperkenalkan diri

3.      Mencari tahu alasan pasien datang

4.      Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

c)      Fase Kerja

1.      Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya perawatan.

2.      Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

3.      Melakukan oral diagnosa

4.      Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

d)     Fase Terminasi

1.      Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien disarankan untuk mengunyah menggunakan kedua sisi, membiasakan menggosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, mengoonsumsi makanan yang berserat dan rutin periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali

2.      Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.

 

j.        Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

k.      Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat

l.        Melakukan sterilisasi alat dengan boiling

m.    Mematikan kompresor

n.      Membereskan dental chair dan alat-alat

o.      Membereskan ruangan

 

d.      Melihat Asistensi Di Poli Bedah Mulut

a.       Menyalakan kompresor dan dental chair

b.      Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan

c.       Membersihkan dental chair dan ruangan

d.      Menyiapkan alkohol dan anti septik

e.       Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen

f.       Melihat asistensi tindakan operasi bedah mulut ( Asistensi Pada Kasus Impaksi Gigi Molar 3, Abses dan Multiple Gangrene )

g.      Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

h.      Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat

i.        Melakukan sterilisasi dengan boiling

j.        Mematikan kompresor

k.      Membereskan dental chair dan alat-alat

l.        Membereskan ruangan


Penyuluhan Kesehatan Gigi




Artikel Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi

  Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi             Gigi adalah salah satu struktur berklasifikasi dan keras yang terdapat didalam mulut manus...